Apakah kamu mengetahui jenis pengaduk mixer ? Pengaduk mixer memiliki beragam jenis bentuk. Tidak semua jenis pengaduk mixer dapat digunakan untuk mengaduk adonan yang sama. Jika kamu ingin mengaduk adonan dengan sempurna, kesalahan penggunaan jenis pengaduk mixer akan membuat adonan tidak sempurna. Adonan roti kamu akan tidak dapat bercampur dengan baik. 

Pada awalnya mixer hanya memiliki satu jenis pengaduk saja, yaitu spiral atau whisk. Namun, saat ini pengaduk mixer sudah memiliki inovasi dari bentuk dan kegunaannya untuk mengaduk adonan. Saat ini, ketika kalian membeli suatu produk mixer terbaru akan tersedia beberapa jenis pengaduk sekaligus di dalam paket pembelian. Namun bukan berarti kamu dapat memakai semuanya untuk segala jenis adonan. 

Jika kamu sembarangan dalam menggunakan pengaduk mixer, maka tidak heran jika hasil adonannya akan tidak bagus. Bahkan ada momen ketika kesalahan penggunaan pengaduk mixer membuat motor mixer menjadi rusak karena masalah berat adonan yang diaduk tidak sesuai dengan pengaduknya. Oleh karena itu, mari pahami jenis adonan dan penggunaan pengaduk mixer.

1. Adonan Padat

Adonan Padat merupakan adonan yang memiliki tekstur lembut dan kental. Adonan ini biasanya bersifat kalis sehingga tidak akan lengket saat dipegang oleh tangan dan memiliki tekstur kenyal. 

Adonan ini campuran dari bahan kering dan cair yang mengandung bahan yang seimbang antara bahan cair dan bahan kering. Bahan yang digunakan untuk membuat adonan ini biasanya tepung sebagai bahan utama dicampur air dan bahan-bahan lain seperti garam, ragi, dan telur sebelum diuleni dengan tangan atau mesin sehingga kalis (tidak lengket di tangan) dan dapat dibentuk. Contoh adonan padat seperti adonan roti, donat, pizza, tortilla, pastry, spaghetti, berbagai jenis kue kering, dan kulit untuk berbagai jenis dimsum (bakpao, siomay, lumpia).

Untuk mengaduk adonan padat, kamu dapat menggunakan jenis pengaduk mixer yaitu Hook atau Spiral. Pengaduk ini biasa digunakan untuk mengaduk adonan yang lebih berat dan butuh waktu istirahat seperti adonan untuk roti, donat, pizza, dan lain-lain. Mengaduk dengan menggunakan pengaduk spiral hanya diperbolehkan menggunakan speed rendah.

Pengaduk ini mampu mengaduk adonan dengan kapasitas paling sedikit air dibanding dengan pengaduk lainnya, namun sebaiknya tetap mempertimbangkan tingkat kelembaban adonan yang akan kita aduk, karena semakin sedikit kadar air dan semakin liat adonan, motor mixer akan bekerja lebih keras.

Penggunaan pengaduk hook atau spiral dalam kecepatan tinggi dapat menyebabkan mesin cepat rusak dan membuat gear cepat aus bagi mesin yang menggunakan teknologi gear.

Kamu juga dapat menggunakan jenis pengaduk Flat Beater untuk mengaduk adonan padat. Flat Beater adalah pengaduk mixer yang memiliki bentuk datar. Biasanya digunakan untuk frosting cake, mengocok mentega, gula dan pembuatan krim. Flat Beater dapat juga digunakan untuk mengaduk adonan mashed potato, keju,kue kering, campuran daging lembut, atau adonan lembut lainnya.

2. Adonan Cair

Adonan Cair atau encer merupakan adonan yang yang memiliki tekstur cair. Adonan ini terbuat campuran bahan kering dan cair yang mengandung lebih banyak bahan cair daripada bahan kering, teknik pengolahannya dengan cara dikocok atau diaduk dengan menggunakan alat, menghasilkan konsistensi encer/lunak dan lengket.

Untuk membuat adonan cair biasanya menggunakan bahan tepung sebagai bahan utamanya, lalu dicampur dengan gula, telur, atau susu sebelum dicampur dengan tangan atau mesin hingga terbentuk cairan yang encer atau seperti krim, misalnya seperti adonan cake, bolu, pancake, waffle, beberapa jenis kue kering, dan beberapa jenis roti.

Jenis pengaduk mixer yang cocok digunakan untuk mengaduk adonan cair adalah Whisk. Pengaduk yang satu ini sangat cocok digunakan untuk mengaduk bahan atau adonan seperti telur, gula dan margarin. Pengaduk mixer ini awalnya diciptakan untuk mengaduk adonan dan membuat adonan telur mengembang dengan sempurna. Jenis pengaduk ini sangat umum ditemukan dan selalu ada di setiap produk mixer. Pada beberapa mixer mungkin whisk dapat berbentuk jaring hanya dengan 4 tali jaring, namun idealnya whisk biasa berbentuk jaring dengan banyak tali jaring.

Mengaduk dengan menggunakan whisk membuat adonan menjadi lebih mudah bercampur dengan udara. Sehingga pengaduk ini sangat cocok untuk adonan yang membutuhkan banyak udara dan cair. Penggunaan pengaduk ini dapat menggunakan speed paling tinggi untuk hasil kocokan maksimal dan mengembang sempurna.
 

Untuk memudahkan kamu dalam mengaduk berbagai jenis adonan, kamu dapat menggunakan Mixer dari FOMAC. Stand Mixer DMX-B7500 dari FOMAC merupakan mesin yang dapat mengaduk adonan dengan efektif. Proses pembuatan roti dan kue menjadi lebih mudah, cepat, efisien dan efektif apabila Kamu menggunakan mixer ini. Stand Mixer DMX-B7500 memiliki motor yang kuat dan suara motor yang halus. Mengaduk dengan Stand Mixer DMX-B7500 ini akan menghasilkan adonan yang sempurna. Stand Mixer DMX-B7500 dilengkapi sampai dengan 11 kecepatan pengadukan sehingga akan lebih efisien dan efektif dalam mengaduk adonan. 

Stand Mixer DMX-B7500 ini memiliki desain elegan dan mewah dengan 2 (dua) pilihan warna yang sangat sesuai untuk melengkapi dapur Kamu. Stand Mixer DMX-B7500 ini juga dilengkapi 3 jenis pengaduk yaitu Whisk, Spiral atau Hook, dan Flat Beater sehingga mixer ini sangat cocok untuk segala jenis adonan. Cara penggunaan Stand Mixer DMX-B7500 sangat mudah dan cocok digunakan untuk keperluan rumah tangga, hotel, cafe, restoran dan usaha kuliner lainnya. 

Spesifikasi : 

Voltase : 220 V

Daya : 500 Watt

Kapasitas : 7 Liter (Dry Flour 800 gr, water 500gr)

Diameter Bowl : 22 cm

Tinggi Bowl : 21 cm

Berat : 17.5 Kg

Size : 250 x 350 x 420 mm

Untuk informasi lebih detail silahkan cek video berikut ini, ya!

Sumber : 

https://resepkoki.id/6-jenis-whisk-pengaduk/ 

https://www.kompasiana.com/syifaatsn/605011ddd541df16c73b55c2/kenali-lebih-dalam-pengertian-dan-klasifikasi-tentang-pattisserie